Landing Artinya

Apakah kamu sering bepergian dengan menggunakan pesawat terbang? Jika iya, tentu kamu sudah familiar dengan istilah penerbangan dalam bahasa Inggris, seperti take off, landing, dan delay.

Namun, apakah kamu tahu arti dan penggunaan istilah-istilah tersebut dengan benar? Atau mungkin kamu masih bingung dengan beberapa istilah lain yang sering terdengar di bandara atau di dalam pesawat?

Berikut kami akan jelaskan arti dari masing-masing istilah yang ada dalam dunia penerbangan. Baca ulasan selengkapnya berikut ini

Contents

Istilah Penerbangan dalam Bahasa inggris dan Artinya

Alternate Aerodrome (Bandara Alternatif)

Dalam dunia penerbangan, Alternate Aerodrome atau Bandara Alternatif artinya merujuk kepada bandara yang dipilih sebagai tujuan cadangan atau alternatif untuk mendarat jika pesawat tidak dapat mendarat di bandara tujuan awalnya.

Keputusan untuk mendarat di bandara alternatif biasanya diambil karena kondisi cuaca buruk atau masalah lain yang membuat pendaratan di bandara tujuan menjadi tidak mungkin atau tidak aman.

Bandara alternatif ini dijadikan sebagai pilihan untuk memastikan keselamatan penerbangan dan penumpang.

Apron (Ramp)

Dalam dunia penerbangan, apron artinya merujuk kepada area di bandara yang digunakan untuk parkir, mempersiapkan, dan memindahkan pesawat terbang sebelum atau setelah penerbangan.

Ini adalah tempat di mana pesawat diisi bahan bakar, dipersiapkan sebelum lepas landas, dan ditempatkan setelah mendarat.

Apron juga sering digunakan untuk mengatur pergerakan pesawat di sekitar terminal bandara. Jadi, “apron” adalah area penting di bandara yang terkait langsung dengan operasi pesawat.

Arrival (Kedatangan)

Dalam dunia penerbangan, arrival artinya mengacu pada bagian atau fase kedatangan pesawat di bandara. Ini adalah saat pesawat telah mendarat dengan aman di bandara tujuan dan penumpang akan segera turun dari pesawat.

Proses kedatangan ini mencakup pengambilan bagasi, pemeriksaan keamanan jika diperlukan, dan penumpang meninggalkan area terminal untuk melanjutkan perjalanan mereka di destinasi akhir.

Boarding Flight

“Boarding flight” dalam bahasa Indonesia artinya sebagai “proses naik pesawat” atau “proses penumpang masuk ke pesawat.”

Dalam konteks penerbangan, ini adalah saat ketika penumpang diperbolehkan untuk masuk ke dalam pesawat dan menempati kursi mereka untuk melakukan perjalanan.

Proses ini biasanya dilakukan setelah penumpang melewati pemeriksaan keamanan dan memiliki “boarding pass” yang sah.

Boarding Pass (Kartu Boarding)

Dalam dunia penerbangan, boarding pass artinya adalah selembar tiket atau kartu tanda pengenal yang diberikan kepada penumpang pesawat sebelum mereka naik ke pesawat.

Boarding pass ini berisi informasi penting seperti nama penumpang, nomor penerbangan, tanggal dan waktu keberangkatan, nomor kursi, dan informasi lain yang berkaitan dengan penerbangan.

Penumpang harus memperlihatkan boarding pass ini kepada petugas saat melakukan proses boarding, yaitu saat masuk ke dalam pesawat.

Boarding pass juga dapat digunakan sebagai bukti bahwa seseorang telah mendaftar (check-in) untuk penerbangan tersebut.

Baggage (Bagasi)

Dalam dunia penerbangan, baggage atau bagasi artinya merujuk kepada barang-barang atau barang bawaan penumpang yang dibawa dalam pesawat.

Bagasi ini dapat berupa koper, tas, atau barang lainnya yang penumpang bawa selama perjalanan udara.

Bagasi dapat dibawa ke dalam kabin pesawat sebagai “carry-on luggage” atau dibawa dan disimpan di bagian kargo pesawat sebagai “check-in luggage” sesuai dengan ketentuan maskapai penerbangan yang bersangkutan.

Over Baggage (Kelebihan Bagasi)

Dalam dunia penerbangan, over baggage atau “bagasi berlebih” artinya merujuk kepada situasi ketika penumpang membawa lebih banyak barang bawaan atau bagasi daripada yang diizinkan oleh maskapai penerbangan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Ketika seseorang memiliki “over baggage,” mereka biasanya akan dikenakan biaya tambahan oleh maskapai penerbangan.

Tarif biaya tambahan ini bervariasi antara maskapai penerbangan dan dapat berdasarkan berat atau jumlah bagasi yang melebihi batas yang telah ditentukan oleh maskapai.

Oleh karena itu, penting bagi penumpang untuk mematuhi aturan bagasi yang berlaku untuk menghindari biaya tambahan.

Cabin Crew (Kru Kabin)

Dalam dunia penerbangan, Cabin Crew artinya merujuk kepada kelompok petugas yang bertanggung jawab atas kenyamanan dan keselamatan penumpang selama penerbangan.

Mereka sering kali disebut sebagai “kru kabin” atau “awak kabin.”

Tugas utama mereka termasuk memberikan pelayanan kepada penumpang, memberikan informasi keamanan, mengurus kebutuhan penumpang seperti makanan dan minuman, serta bersiap untuk mengatasi situasi darurat jika diperlukan.

Pramugari dan pramugara adalah bagian dari “Cabin Crew” ini, dan mereka memainkan peran penting dalam menjaga pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi penumpang pesawat.

Cabin Attendant (Pramugari/Pramugara)

Dalam dunia penerbangan, Cabin Attendant artinya merujuk kepada petugas atau kru yang bekerja di dalam kabin pesawat.

Tugas mereka termasuk memberikan pelayanan kepada penumpang, memastikan keselamatan selama penerbangan, memberikan informasi penting, dan menjalankan prosedur keselamatan.

Istilah “Cabin Attendant” ini mencakup pramugari dan pramugara yang bertanggung jawab untuk menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang selama penerbangan.

Check-in (Pendaftaran)

Check-in dalam dunia penerbangan artinya mengacu pada proses pendaftaran atau pemeriksaan awal yang harus dilakukan oleh penumpang sebelum naik pesawat.

Selama proses check-in, penumpang biasanya memberikan tiket atau boarding pass mereka kepada maskapai atau petugas bandara.

Ini juga merupakan waktu ketika penumpang menerima kartu tanda pengenal atau boarding pass mereka, dan dalam beberapa kasus, mereka dapat memilih kursi pesawat mereka.

Proses check-in dapat dilakukan secara fisik di meja pendaftaran di bandara atau melalui layanan online yang disediakan oleh maskapai penerbangan sebelum keberangkatan.

Connecting Flight (Penerbangan Terhubung)

Penerbangan terhubung dalam dunia penerbangan artinya mengacu pada situasi di mana seorang penumpang harus melakukan pergantian pesawat untuk mencapai tujuan akhir mereka.

Dalam hal ini, penumpang harus mendarat di bandara antara (bandara hub) dan naik pesawat yang berbeda untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka.

Proses ini biasanya terjadi ketika tidak ada penerbangan langsung yang tersedia dari kota asal ke tujuan akhir, sehingga penumpang harus melakukan penerbangan terhubung untuk mencapai tujuan mereka.

Departure (Keberangkatan)

Dalam dunia penerbangan, istilah Departure artinya merujuk pada keberangkatan atau saat pesawat udara meninggalkan bandara menuju tujuan yang telah ditentukan.

Ini adalah tahap awal dari perjalanan pesawat setelah penumpang melakukan proses check-in, melewati pemeriksaan keamanan, dan naik ke dalam pesawat.

Departure juga mencakup semua persiapan dan prosedur yang dilakukan sebelum pesawat lepas landas, seperti pemeriksaan teknis, persiapan awak pesawat, dan persiapan lainnya.

Bagi penumpang, departure adalah saat mereka mulai bergerak menuju tujuan mereka setelah pesawat lepas landas dari landasan pacu bandara.

Destination (Tujuan)

Destination dalam istilah penerbangan artinya mengacu pada tujuan akhir dari suatu penerbangan. Ini adalah bandara atau kota di mana pesawat akan mendarat dan penumpang akan turun.

Destination ini merupakan titik akhir dari perjalanan udara yang dilakukan oleh pesawat. Misalnya, jika Anda terbang dari Jakarta ke Surabaya, maka Surabaya adalah destinasi Anda dalam penerbangan tersebut.

Delay (Keterlambatan)

Dalam istilah penerbangan, delay artinya mengacu pada keterlambatan atau penundaan dalam jadwal penerbangan pesawat.

Delay dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca buruk, masalah teknis pesawat, gangguan lalu lintas udara, atau masalah lainnya.

Keterlambatan ini dapat memengaruhi penumpang, maskapai penerbangan, dan jadwal keseluruhan bandara.

Maskapai biasanya berusaha untuk mengatasi keterlambatan secepat mungkin agar penerbangan dapat berlangsung sesuai jadwal yang diharapkan.

Dalam istilah penerbangan, “delay” mengacu pada keterlambatan atau penundaan dalam jadwal penerbangan pesawat.

Delay dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca buruk, masalah teknis pesawat, gangguan lalu lintas udara, atau masalah lainnya.

Keterlambatan ini dapat memengaruhi penumpang, maskapai penerbangan, dan jadwal keseluruhan bandara.

Maskapai biasanya berusaha untuk mengatasi keterlambatan secepat mungkin agar penerbangan dapat berlangsung sesuai jadwal yang diharapkan.

Divert (Pengalihan Pendaratan)

Dalam istilah penerbangan, “divert” atau “diverted” artinya merujuk pada tindakan mengalihkan pesawat udara dari rute atau bandar udara tujuan yang semula direncanakan ke bandar udara alternatif.

Ini biasanya dilakukan dalam situasi darurat atau karena alasan tertentu yang mempengaruhi keselamatan penerbangan.

Contoh situasi yang dapat menyebabkan pengalihan (divert) pesawat termasuk cuaca buruk di bandar udara tujuan yang membuat pendaratan menjadi tidak aman, masalah teknis yang mendesak, atau masalah kesehatan penumpang atau awak pesawat.

Ketika pesawat diarahkan untuk divert, pilot akan mengambil keputusan yang diperlukan untuk mendaratkan pesawat dengan aman di bandar udara alternatif yang biasanya telah dipilih sebelumnya sebagai pilihan darurat.

Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk menjaga keselamatan semua orang di pesawat.

Pengalihan pesawat adalah langkah yang serius dan penting dalam dunia penerbangan yang dilakukan demi keselamatan.

Dangerous Goods (Barang Berbahaya)

Barang berbahaya dalam istilah penerbangan, atau “Dangerous Goods” dalam bahasa Inggris, artinya merujuk kepada bahan atau substansi yang dapat menimbulkan risiko atau bahaya pada pesawat udara, penumpang, kru, dan lingkungan jika tidak diangkut atau diurus dengan benar.

Barang-barang berbahaya ini seringkali memiliki sifat-sifat seperti mudah terbakar, beracun, korosif, atau dapat melepaskan gas yang berbahaya.

Ada berbagai jenis barang berbahaya dalam penerbangan, termasuk bahan bakar, baterai, bahan kimia beracun, senjata api, dan banyak lagi.

Penerbangan komersial mengikuti regulasi ketat yang mengatur pengangkutan barang berbahaya untuk memastikan keamanan penerbangan.

Barang berbahaya biasanya harus dideklarasikan dan diurus dengan hati-hati sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penting untuk memahami peraturan dan tata cara pengangkutan barang berbahaya jika Anda bekerja di industri penerbangan atau jika Anda berencana membawa barang berbahaya dalam perjalanan udara Anda.

Melanggar aturan pengangkutan barang berbahaya dapat mengakibatkan bahaya serius dan tindakan hukum.

Landing (Pendaratan)

Landing dalam istilah penerbangan artinya merujuk pada proses pesawat udara mendarat di landasan pacu atau bandara setelah menyelesaikan penerbangan.

Ini adalah tahap penting dalam siklus penerbangan yang mencakup sejumlah langkah, seperti penurunan ketinggian, pendaratan roda pesawat, dan pengurangan kecepatan sehingga pesawat dapat berhenti dengan aman.

Proses landing melibatkan keterampilan pilot dalam mengendalikan pesawat agar bisa mendarat dengan baik dan aman.

Pada saat yang sama, pengendaraan juga melibatkan komunikasi dengan petugas lalu lintas udara untuk memastikan keselamatan dan koordinasi dalam penggunaan landasan pacu.

Setelah mendarat, pesawat akan mengikuti prosedur tertentu untuk bergeser menuju tempat parkir atau terminal, di mana penumpang dan kargo dapat disembarkasi.

Landing adalah momen penting dalam setiap penerbangan dan merupakan bagian integral dari keseluruhan perjalanan udara.

Security Check (Pemeriksaan Keamanan)

“Security check” dalam istilah penerbangan artinya mengacu pada proses pemeriksaan keamanan yang dilakukan di bandara sebelum penumpang dapat masuk ke dalam pesawat.

Tujuan dari security check ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada barang atau bahan yang berbahaya atau ilegal yang dapat dibawa ke dalam pesawat.

Proses ini melibatkan pemeriksaan bagasi, pemeriksaan tubuh penumpang, dan detektor logam untuk mengidentifikasi potensi ancaman terhadap keselamatan penerbangan.

Pemeriksaan keamanan ini sangat penting untuk melindungi penumpang dan awak pesawat selama penerbangan.

Take Off (Lepas Landas)

Take off adalah fase dalam penerbangan di mana pesawat lepas landas dari landasan pacu atau bandara untuk mulai terbang. Proses ini melibatkan sejumlah langkah penting, termasuk:

  1. Persiapan Pesawat: Sebelum take off, pilot dan kru pesawat melakukan pemeriksaan terakhir terhadap pesawat, termasuk mesin, sistem avionik, dan peralatan lainnya untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
  2. Taxiing: Pesawat akan bergulir menuju ujung landasan pacu yang akan digunakan untuk take off. Proses ini disebut “taxiing.”
  3. Pengaturan Mesin: Setelah mencapai ujung landasan pacu, mesin pesawat akan diatur untuk meningkatkan tenaga. Pilot akan menambah tenaga mesin secara bertahap hingga mencapai kecepatan yang cukup untuk lepas landas.
  4. Lepas Landas: Ketika pesawat mencapai kecepatan take off yang diinginkan, pilot akan mengangkat hidung pesawat secara perlahan sehingga pesawat mulai meninggalkan landasan pacu dan terbang ke udara.
  5. Naik ke Ketinggian: Setelah take off, pesawat akan terus naik ke ketinggian yang ditentukan sesuai dengan rute penerbangan yang direncanakan.

Proses take off adalah salah satu fase kritis dalam penerbangan, dan pilot harus memastikan bahwa semua parameter seperti kecepatan, sudut pesawat, dan ketinggian diawasi dengan cermat untuk menjaga keamanan selama lepas landas.

Safety Belt (Sabuk Pengaman)

Safety Belt dalam istilah penerbangan mengacu pada alat keselamatan yang digunakan oleh penumpang dan awak pesawat selama penerbangan.

Sabuk pengaman istilah lainnya yaitu “seatbelt” dalam bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan selama lepas landas, mendarat, turbulensi, atau situasi darurat lainnya.

Selama penerbangan, penumpang harus selalu mengenakan Safety Belt mereka ketika duduk di kursi mereka.

Hal ini penting karena Safety Belt dapat membantu melindungi penumpang dari cedera ketika terjadi turbulensi yang tiba-tiba atau insiden lainnya yang menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam gerakan pesawat.

Check-in Luggage (Bagasi yang Didaftarkan)

Check-in luggage atau bagasi check-in adalah istilah dalam penerbangan yang mengacu pada barang atau bagasi yang harus diserahkan oleh penumpang kepada maskapai penerbangan di bandara sebelum naik pesawat.

Bagasi ini akan diambil oleh maskapai untuk disimpan di bagian kargo pesawat dan akan dikembalikan kepada penumpang setelah tiba di tujuan akhir penerbangan.

Penumpang biasanya mendapat batasan berat dan jumlah tertentu untuk bagasi check-in tanpa biaya tambahan, tetapi jika melebihi batasan tersebut, penumpang mungkin perlu membayar biaya tambahan.

Bagasi check-in ini berbeda dengan bagasi kabin yang dapat dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat dan ditempatkan di atas kepala mereka selama penerbangan.

Carry-on Luggage (Bagasi Kabin)

Carry-on luggage, dalam istilah penerbangan, merujuk pada tas atau bagasi yang dapat dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat dengan mereka selama penerbangan.

Bagasi ini biasanya diletakkan di atas kepala penumpang atau di bawah kursi di depan mereka. Carry-on luggage ini memiliki ukuran dan berat maksimum yang diizinkan oleh maskapai penerbangan tertentu, dan ini dapat berbeda-beda antara maskapai.

Bagasi carry-on sering untuk menyimpan barang-barang penting dan berharga seperti paspor, dokumen perjalanan, elektronik, atau barang pribadi lainnya yang ingin Anda akses dengan mudah selama penerbangan.

Dengan mengikuti aturan dan batasan yang ditetapkan oleh maskapai, penumpang dapat membawa carry-on luggage mereka ke dalam kabin pesawat tanpa harus memeriksa bagasi di bawah pesawat.

Ini dapat memudahkan proses perjalanan dan menghindari waktu tunggu di bandara untuk mengambil bagasi yang telah diperiksa.

RON (Run Over Night)

Dalam istilah penerbangan, “Run Over Night” mengacu pada penerbangan yang berlangsung sepanjang malam.

Penerbangan semacam ini biasanya ditempatkan pada jadwal malam atau malam hari, dan pesawat terbang akan lepas landas di malam hari dan mendarat di tujuan pada pagi atau dini hari berikutnya.

Penerbangan semacam ini sering untuk perjalanan jarak jauh atau internasional karena dapat mengoptimalkan penggunaan bandara dan menghindari waktu sibuk di siang hari.

Selain itu, penerbangan semalam juga memungkinkan penumpang untuk tidur selama perjalanan, sehingga mereka dapat tiba di tujuan dengan lebih segar.

Passport (Paspor)

Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh otoritas pemerintah suatu negara kepada warganya.

Dokumen ini digunakan untuk mengidentifikasi diri dan kewarganegaraan seseorang ketika melakukan perjalanan lintas negara.

Paspor biasanya berisi informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, foto, tanda tangan, dan nomor paspor. Selain itu, paspor juga berisi visa jika masuk ke negara tujuan tertentu.

Paspor sangat penting dalam penerbangan internasional karena tanpa paspor yang sah, seseorang tidak bisa masuk ke negara tujuan atau melakukan perjalanan internasional.

Visa (Izin Masuk)

Visa adalah izin yang diperlukan oleh seseorang untuk memasuki atau tinggal di negara tertentu dengan tujuan penerbangan.

Dokumen ini biasanya diperlukan ketika seseorang ingin melakukan perjalanan ke negara tujuan tertentu, terutama jika perjalanan tersebut melibatkan tinggal jangka panjang atau pekerjaan.

Visa penerbangan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh otoritas imigrasi negara yang Anda tuju.

Dokumen ini menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki izin untuk masuk dan tinggal sementara di negara tersebut. Jenis visa penerbangan dapat bervariasi berdasarkan jenis perjalanan, seperti wisata, studi, atau pekerjaan.

Visa on Arrival (Visa Saat Tiba)

Visa on Arrival (VoA) adalah istilah dalam penerbangan yang merujuk kepada izin masuk ke sebuah negara yang dapat diperoleh oleh seorang wisatawan atau pengunjung saat tiba di bandara atau pelabuhan di negara tujuan mereka.

Ini berarti bahwa Anda tidak perlu mengurus visa sebelumnya di kedutaan atau konsulat negara tersebut, melainkan Anda dapat mengajukan permohonan visa dan membayar biaya setelah tiba di negara tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa Visa on Arrival tidak selalu tersedia untuk semua negara dan kategori visa.

Persyaratan dan ketentuan untuk mendapatkan Visa on Arrival dapat berbeda-beda antara negara dan tergantung pada tujuan perjalanan Anda, durasi tinggal, serta tujuan kunjungan Anda (wisata, bisnis, atau tujuan lainnya).

Sebelum bepergian, sangat penting untuk memeriksa apakah negara tujuan Anda menawarkan Visa on Arrival, serta persyaratan dan biaya yang terkait dengan visa tersebut.

Memahami istilah-istilah ini dapat membuat pengalaman perjalanan udara lebih mudah dipahami dan lebih lancar.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kita tentang dunia penerbangan. Selamat terbang!